Minum Obat Diet, Sebaiknya Konsultasi Dulu..!!!

Bicara soal diet, berarti berbicara tentang tampilan seseorang agar kelihatan lebih menarik dan lebih indah di pandang mata. Meskipun semua orang menginginkan tampil cantik di setiap event. Sebaiknya Anda berhati-hati karena ada kemungkinan obat tertentu mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh, sehingga menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Gak lucu juga kan, kalau kita mengonsumsi obat diet, tapi harus mengorbankan kesehatan?
Sebenarnya, cara untuk menurunkan berat badan cukup sederhana dan dapat dilakukan sesuka hati seseorang. Sebagian komunitas memiliki cara unik serta tak banyak mengeluarkan money, seperti makan dan olahraga teratur. Namun, bagi sebagian komunitas lainnya, selain melakukan aktivitas diatas, mereka juga tak jarang mengonsumsi obat-obatan yang dinilai dapat memberikan peranan dalam proses penurunan berat badan. Hingga merogok isi dompet dalam-dalam.
Satu hal yang perlu di ingat! Tidak semua obat diet itu cocok dan diterima oleh tubuh kita. kadang obat diet yang dikonsumsi seseorang lebih banyak menimbulkan efek negatif pada penggunanya.
Seperti dilansir www.piogama.ugm.ac.id dinyatakan, bahwa Pada tahun 2010, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik enam merek obat diet dari pasaran karena mengandung sibutramin, senyawa yang mampu meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular. Selain itu, obat-obat diet yang mengandung bahan ephedra, phenytoin, rimonabant, atau phenolphtalein juga telah dilarang karena terbukti berbahaya bagi tubuh.
Orlistat, salah satu obat diet yang mekanisme aksinya memblok absorbsi lemak, dapat memiliki efek samping berupa berat badan yang kembali naik apabila pola hidup sehat tidak diterapkan, keram perut, sering buang air besar, serta tubuh sulit menyerap vitamin A, D, E, dan K dalam waktu tertentu.
Obat–obat diet lain kebanyakan bekerja dengan mengurangi nafsu makan, seperti benzphetamine, dietilpropion, lorcaserin, naltrexone, phendimetrazine, dan phentermine. Obat-obat ini kebanyakan memiliki efek samping seperti penaikan tekanan darah, pusing, mual, muntah, konstipasi, dan insomnia. Sebagian obat diet seperti phentermine sebaiknya dihindari oleh wanita hamil dan menyusui, serta orang dengan riwayat stroke, tekanan darah tinggi, serangan jantung, hipertiroidisme, dan glaukoma. Risiko di atas tidak sepenuhnya melarang seseorang untuk mengonsumi obat diet. Namun, pastikan bahwa obat tersebut telah terdaftar di BPOM, berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya, serta selalu baca aturan pakai, kontra indikasi, dan efek samping, terutama bagi orang yang beresiko terkena penyakit tertentu. Jangan lupa untuk mengubah gaya hidup agar manfaat dan efek dari obat diet dapat bertahan dalam waktu yang lama. 

Masihkah anda akan mengonsumsi obat-obatan tanpa melirik efek samping yang akan ditimbulkan dikemudian hari? keputusan tetap ada di bawah kendali anda. tapi, saran saya berkonsultasilah dengan dokter yang benar-benar ahli dibidangnya sebelum semuanya menjadi fatal.

Unknown

No comments:

Post a Comment

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com