Riya’ adalah melakukan amalan agar orang lain bisa
melihatnya kemudian memuji dirinya. Riya’ merupakan penyakit hati yang sangat
sulit dihindari oleh siapa-pun. Amalan apapun jika dilandasi dengan rasa riya’
maka akan percuma saja. Artinya, buah amalan yang diharapkan oleh pelaku ibadah
tidak akan dapat diperolehnya. Maka, waspadalah dengannya kalau tidak mau
amal-amal kita berakhir dengan sia-sia.
Waspadalah!!!
Penyakit riya’ tidak memandang latar belakang kehidupan
seseorang. Baik dirinya orang yang alim dalam ilmu agama, anaknya seorang kiai,
dan sebagainya. Riya’ apabila tidak di waspadai dengan baik, melatih keikhlasan
sedini mungkin, tidak menutup kemungkinan, mereka-mereka itupun terjerumus ke
dalamnya. Bahkan, Sahabat Nabi SAW saja, yang merupakan generasi terbaik dalam
sejarah umat ini, keimanannya sudah tidak diragukan lagi. Namun demikian, Nabi shalallahu
‘alaihi wa salaam masih mengkhawatirkan riya’menimpa mereka. Beliau
bersabda:
“Sesuatu yang aku khawatrikan menimpa kalian adalah perbuatan syirik asghar. Ketika beliau ditanya tentang maksudnya, beliau menjawab: ‘(contohnya) adalah riya’.
Berlindung dari ancaman Riya’
Riya’ merupakan syirik asghar. Rasulullah mengibaratkan
riya’ dengan rayapan semut kecil. Ia dapat hinggap dihati sekalian orang tanpa
diketahui oleh orang tersebut. Lalu, bagaimana agar kita dapat membendung
ancaman riya’ dan menjaga hati agar terhindar darinya? Maka, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita sebuah doa untuk melindungi
diri darinya. Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan
kita melalui sabdanya:
"Wahai sekalian manusia, jauhilah dosa syirik, karena syirik itu lebih samar daripada rayapan seekor semut."
Lalu ada orang yang
bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana kami dapat menjauhi dosa syirik,
sementara ia lebih samar daripada rayapan seekor semut?’ Rasulullah berkata, ‘Ucapkanlah
Allahumma inni a’udzubika an usyrika bika wa ana a’lam wa astaghfiruka lima
laa a’lam (‘Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik yang
aku sadari. Dan aku memohon ampun kepada-Mu atas dosa-dosa yang tidak aku
ketahui).”

No comments:
Post a Comment