1 Detik Milik Kita

Sudah sangat sering dan tidak asing lagi di telinga kita istilah “Satu Detik”. Kata itu sering kita jumpai disaat kita belajar ilmu semacam Matematika, fisika dan ilmu - ilmu lainnya yang berhubungan dengan hitung menghitung. Tapi mungkin terkadang kita hanya menyikapinya dengan sikap acuh tak acuh saja. Bahkan kita menganggap 1 detik itu tidak ada arti dan nilainya dibandingkan dengan 1 menit yang mempunyai 60 detik didalamnya atau bahkan 1 jam yang memiliki 3.200 detik didalamnya. Mengapa kita sampai mempunyai anggapan seperti demikian? karena kita belum mengetahui kandungan - kandungan yang ada dibalik kata “Satu Detik” itu sendiri.
Sayyidina ‘Ali r.a mengatakan “Waktu yang menjadi milik kita sepenuhnya adalah waktu sekarang.” Pertanyaannya, waktu “sekarang” seperti apa yang dimaksud oleh Sayyidina ‘Ali? Dalam hal ini, para ulama mencoba untuk memberikan gambaran terkait maksud dari waktu “sekarang” itu. Diantaranya ada yang memberi pengertian bahwa waktu “sekarang” yang menjadi milik kita sepenuhnya adalah 1 tahun, 1 bulan, atau 1 hari yang sedang kita jalani saat ini. Tapi sebagian yang lain mengerucutkan maksud dari Sayyidina ‘Ali terkait waktu “sekarang” yang menjadi milik kita sepenuhnya menjadi lebih kecil yaitu 1 jam, 1 menit atau bahkan 1 detik yang sedang kita jalani saat ini. Artinya, dalam hidup kita hanya memiliki 1 detik yang sedang kita jalani saat ini, bukan 1 detik yang baru saja berlalu. Apalagi 1 detik yang akan datang. Karena kita tidak tahu apakah kita akan sampai pada 1 detik selanjutnya atau tidak.
Masih ada banyak kemungkinan yang masih belum kita ketahui dan telah menanti kita pada 1 detik setelah ini. Bisa saja kita tertimpa suatu musibah, menjadi gila atau bahkan mati sekalipun. Oleh sebab itu, kita dituntut untuk menggunakan waktu 1 detik ini semaksimal mungkin. Seperti beribadah untuk mensucikan dan mendekatkan diri kita pada sang penguasa semesta alam. Kalau seandainya kita dapat melafadzkan kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” pada 1 detik ini dan mati pada 1 detik berikutnya, maka kita termasuk salah satu manusia yang dapat menutup hidup dengan “husnul khotimah.” Dan insyaallah Allah akan menerima dan menempatkan kita di surganya. Coba kita bayangkan, kalau seandainya kita menggunakan 1 detik ini untuk melakukankan suatu perbuatan tercela kepada sang khaliq seperti zina, mabuk – mabukan atau lainnya. Dan pada 1 detik berikutnya,  disaat kita belum sempat melakukan taubat dan memohon ampunan, tanpa kita duga sebelumnya, tuhan menutup hidup kita pada 1 detik berikutnya, maka kita termasuk salah satu manusia yang mengakhiri detik (hidup) kita dalam keadaan “su’ul khotimah.” Na’uudzubillah............
Semenjak kita memulai detik pertama kita (lahir ke dunia), hingga detik yang saat ini sedang kita rasakan, apakah pernah terpikir oleh kita. Bahwasanya sudah  berapa jutaan milyar bahkan jutaan triliyun detik yang telah kita lewati? Apa yang kita dapat dari waktu yang telah kita lalui? Menyesalkah kita akan detik - detik yang tersia – sia-kan? Dan langkah apa yang akan kita lakukan kedepan sampai detik – detik terakhir menjelang ajal? Itu semua menjadi PR berat yang harus selalu kita pikirkan.Dan biasanya kita lebih sering menhabiskan detik demi detik kita pada hal – hal yang bersifat duniawi bukan hal – hal yang besifat ukhrawi.  
Karena waktu berjalan seperti hal-nya roda yang berputar pada satu arah sedangkan kita hanya sebagai hamba yang lemah tidak dapat mengulang waktu yang telah berlalu, kita hanya bisa fokus memikirkan cara bagaimana menghadapi detik – detik yang telah menanti. Mungkin upaya yang dapat kita lakukan hanyalah bertaubat dan memperbanyak istighfar, mumpung kita masih diberi jatah detik yang lebih panjang. Tujuannya tidak lain supaya  kita tidak menyesal kelak di hari pembalasan. Dan masih banyak lagi yang harus segera kita benahi dalam diri kita pribadi. Artinya kita harus menjadi detektif kesalahan kita pribadi, bukan menjadi detektif kesalahan orang lain untuk dijadikan bahan hinaan. Dan sekarang kita tiggal memilih apakah tetap ingin menghabiskan detik - detik kita dengan sia – sia atau tidak. Itu saja.
Dari tulisan singkat ini. Penulis hanya berharap semoga tulisan singkat ini banyak memberikan manfaat kepada penulis pribadi dan utamanya kepada para pembaca sekalian yang insyaallah akan selalu berada dibawah lindungannya. Semoga kita bisa mempergunakan detik – detik kita kejalan yang benar dan diridh0i Allah SWT. Amiin......

Unknown

No comments:

Post a Comment

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com